MAPABA
Materi Mapaba
ANSOS (Analisis Sosial) Materi Mapaba
0
Analisa sosial dimaksudkan untuk membaca keadaan sekitar. Laksana cahaya, dari pancarannya itu tentu dapat menyingkap hal-hal dalam gelap dan tersembunyi. Sehingga analisa sosial dapat didefinisikan sebagai usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sebuah situasi dengan menggali hubungan-hubungan historis dan strukturalnya. Tujuan analisa sosial adalah memberi perhatian pada hal-hal yang menyebabkan suatu perubahan (masalah) sosial di masyarakat.
Sebagai sebuah cara, analisa sosial tidak dirancang menyediakan penyelesaian (solusi) langsung atas permasalahan yang tengah terjadi. Suatu kejadian sosial tidak mesti kelar dengan satu jawaban mujarab. Oleh karenanya, analisa sosial merupakan siklus. Dari suatu keprihatinan menjadi keinginan mencari tahu. Rasa ingin tahu berlanjut pada pencarian informasi. Lalu permenungan yang disambung dengan merumuskan perbuatan. Dan terus seperti itu.
Analisa sosial sesungguhnya mempunyai batas-batas tertentu terhadap kerangka kerja yang harus dilakukan. Adapun batas-batas analisa sosial adalah sebagai berikut;
1. Tidak dirancang untuk menyediakan sebuah jawaban langsung atas pertanyaan “apa yang kita perbuat” jawaban atas pertanyaan itu merupakan tugas strategi dan perencanaan.
2. Bukan kegiatan esoteris reflektif monopoli kaum intelektual.
3. Bukan perangkat yang “bebas nilai”, bukan sudut pandang yang netral, bukan sudut pandang yang semata-mata ilmiah dan obyektif terhadap realitas.
Karena analisa sosial tidak hanya sekedar pengetahuan, kemampuan menggali situasi sosial masyarakat dapat dilakukan oleh setiap orang dengan merakit lampu penerang yang dapat dipakai memahami situasi sosial di sekeliling. Seberapapun terbatasnya hasil yang diperoleh dari suatu fokus persoalan. Manfaat analisa sosial antara lain, sebagai berikut:
1. Memahami persoalan pokok yang dialami masyarakat.
2. Mengerti kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dalam masyarakat.
3. Keterkaitan dalam berbagai sistem (sistem politik, ekonomi & budaya) dalam kehidupan sehari-hari orang banyak.
4. Potensi-potensi masyarakat.
5. Kebutuhan dasar orang banyak.
IV.2 Langkah-langkah Analisia Sosial
1. Konversi, yaitu menyingkap dan memperjelas nilai-nilai yang mendorong kita melakukan tugas itu; berarti kita harus bersentuhan dengan berbagai perspektif, praduga-praduga, pendirian-pendirian yang mempengaruhi soal jawab yang kita lakukan dan penilaian-penilaian yang kita buat.
a. Apa keyakinan dan nilai dasar kita ?
b. Bagaimana rakyat?
c. Bagaimana martabat dan hak asasi manusia?
2. Diskripsi, yaitu membuat diskripsi umum dari situasi yang sedang kita coba untuk kita pahami. Mengumpulkan berbagai fakta dan tren melalui “brain storming” dan ceritera –ceritera yang berdekatan dengan pengalaman rakyat;
a. Apa yang terjadi pada situasi tersebut?
b. Apa yang kamu ketahui tentang situasi yang ada sekarang ini?
c. Apakah yang terjaadi dalam situasi tersebut?
d. Apa yang diungkap oleh foto-foto situasi tersebut?
e. Kuisioner
3. Analisis, adalah kita dapat melaksanakan tugas tersebut dengan empat pertanyaan mengenai;
1. Sejarah. kita memandang situasi dengan mata kesadaran historis dan menegenali pengaruh masa lalu yang melatar belakangi kesadaran sekarang
a. Perubahan-perubahan apa yang telah terdalam beberapa tahun ini?
b. Manakah peristiwa-peristiwa yang paling penting?
c. Apakah yang akan terjadi sepuluh tahun lagi bila kesadaran seperti ini?
2. Struktural, berbagai struktur (pemerintah, hukum, pendidikan, perdagangan, tenaga kerja, budaya , agama, keluarga, dll) membentuk situasi yang bermacam-macam cara lembaga, proses atau pola yang menentukan faktor- faktor dalam akibat realitas sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedangkan yang lainnya tersembunyi.
a. Siapakah yang membuat keputusan terpenting? Jelaskan.
b. Siapakah yang mempunyai kekuasaan? Bagi siapa kekuasaan itu digunakan?
c. Manakah penyebab terpenting dari situasi dewasa ini? Jelaskan.
d. Bagaimana hubungan antar masyarakat?
e. Apakah dalam masyarakat ada penggolongan?
f. Bagaimanakah peraturan dan hukum yang berlaku? Dan bagaimana si pelaksana hukum itu sendiri?
g. Bagaimana prosedur pembuatan keputusan atau peraturan?
3. Nilai-nilai, disebut dengan cita-cita yang menggerakkan masyarakat, ideologi-ideologi dan norma-norma moral yang menentukan aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan yang ada dalam masyarakat.
a. Siapakah pembawa nilai-nilai dalam masyarakat; pribadi-pribadi, model-model peranan, lembaga-lembaga.
b. Penggunaan kekuasaan didasari oleh nilai apa?
c. Apakah yang dikehendaki seseorang dalam hidupnya? Jelaskan
d. Manakah tradisi-tradisi masyarakat yang mempengaruhi?
4. Proyeksi
a. Bagaimana keadaan sepuluh tahun yang akan datang jika bila situasi terus seperti ini?
b. Manakah sumber-sumber kreativitas dan harapaan yang ada sekarang bagi masa depan?
c. Apakah yang kau pelajari dari semua ini?
IV.3 Kerangka Berpikir dalam Melihat Realitas Sosial
KONSERVATIF
|
LIBERAL
|
RADIKAL
| |
ISTILAH (LATIN)
|
Conservo; menyim-pan, mempertahankan, menjaga hingga tidak berkutik
|
liber; bebas merdeka, tidak dipaksa
|
radix; akar
|
SIKAP
|
Cenderung untuk mempertahankan yang sudah ada
|
Cenderung untuk membiarkan tumbuh-nya kebebasan bagi yang mampu
|
Cenderung untuk mencari akar, atau sebab yang ada di dalam suatu masalah
|
PANDANGAN TENTANG MANUSIA
|
Manusia itu statis, mereka hidup dalam tatanan tertentu (kelas, kasta) dan menjalani saja. Baik manusia maupun susunan tidak mungkin berubah.
|
Manusia dapat berubah. Tatanan hubungan antara manusia tidak berubah
|
Tatanan hubungan antar manusia harus diubah oleh manusia
|
SIKAP TERHADAP PERUBAHAN
|
Perubahan itu tidak mungkin
|
Perubahan hanya terjadi pada pribadi
|
Perubahan terjadi pada tata hubungan
|
PANDANGAN PADA KEKUASAAN
|
§ Alat untuk menjaga agar tetap menjadi apa adanya.
§ Milik lembaga-lembaga yang berkuasa
|
§ Alat untuk memberi kebebasan bagi yang mampu me-ngembangkan diri & membantu bagi yang tidak mampu secara pribadi.
§ Milik pribadi
|
§ Daya dorong perubahan hubungan antar manusia.
§ Milik rakyat
|
TITIK BERAT KESADARAN
|
Kesadaran akan kedu-dukannya, akan lem-baga-lembaga yang sah dan resmi seperti pemerintah sebagai tempat yang memberi arti kepada dirinya
|
Kesadaran tentang nilai pribadinya sendiri sebagai sebuah kemungkinan untuk berkembang secara bebas
|
Kesadaran akan kebersamaan, terlebih dengan sesamanya yang mengalami nasib sama
|
UNGKAPAN
NILAI YANG BISA DIJADIKAN IDEOLOGI
|
Stabilitas, keharmonisan, keselarasan dan ketentraman
|
Pembangunan dan perkembangan
|
Dinamika, solidaritas dan pemerataan.
|
PANDANGAN TENTANG AGAMA
|
Alat untuk mempertahankan struktur masyarakat yang sudah ada. Agama menjadi ideologi.
|
Dasar dan motivasi pribadi untuk berkembang secara pribadi dan dasar untuk berbuat amal
|
Kesempatan untuk menyadari harga diri manusia sebagai pelaku sejarah. Agama memiliki fungsi profetik.
|
PANDANGAN TENTANG KEMISKINAN
|
Kemiskinan harus ada sebagai nasib yang tak terelakkan. Paling-paling manusia dapat berusaha untuk mencoba agar tidak menjadi miskin
|
Kemiskinan memang ada tetapi dapat dirubah. Kemiskinan adalah akibat dari kegagalan tiap individu (maalas, pasif, bodoh)
|
Kemiskinan tidak boleh ada, itu bukan nasib. Ke-miskinan seke-lompok orang adalah akibat langsung dari ke-kayaan sekelom-pok lain yang kaya.
|
SIKAP TERHADAP KAUM MISKIN
|
Perlu diberi nasehat rohani agar dapat menerimanya dengan tabah. Mereka boleh mengharap pahala di akhirat.
|
Secara pribadi perlu dibantu oleh orang yang kaya agar menolong dirinya (biasanya dengan pendidikan). Kalau tidak dapat perlu dibantu secara karikatif (dipenuhi kebutuhan dasarnya)
|
Orang miskin adalah mereka yang karena orang-orang kaya sehingga mengalami pemiskinan. Orang miskin harus bersama membebaskan diri dari belenggu itu.
|
PERANAN KAUM TERDIDIK
|
Kaum akademisi\para ahli di bidang sains, atau politisi yang membantu mereka dalam mempertahankan status quo
|
Mereka yang menguasai profesi mereka, dapat bekerja baik dalam sistem yang tersedia atau menciptakan sisitem yang lebih bebas.
|
Menjadi pemikir tentang masya-rakat berdasarkan pengalaman langsung dengan manusia yang menderita. Yang dapat bersikap inspiratif terha-dap nilai keber-samaan & kritis terhadap kekua-saan. Dikenal sebagai kaum intelektual\cendekiawan
|
PANDANGAN TERNTANG MAHASISWA
|
Orang yang berbakat yang perlu memperkembang-kan bakatnya untuk kemudian ikut memper-tahankan tata sosial yang ada, membantu memper-tahankan status quo, perlu dibina sejak dini.
|
Orang yang berbakat yang perlu diberi kebebasan untuk menjadi profesional sekaligus mampu membantu korban secara karikatif.
|
Cendekiawn\intelektual. Posisi yang belum termasuk salah satu golongan,punya kekuatan untuk merubah secara radikal.
|